AKUNTANSI
UNTUK PERUSAHAAN PENGOLAHAN / MANUFAKTUR
Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.
Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :
- Persediaan Bahan Baku
- Persediaan Barang Dalam Proses
- Persediaan Barang Jadi
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.
Neraca
Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan DagangNeraca sebagian
31 Desember 2010
|
Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian
31 Desember 2010
|
||||
Aktiva Lancar:
|
Aktiva Lancar:
|
||||
Kas
|
Rp 1.000
|
Kas
|
Rp 1.200
|
||
Piutang (bersih)
|
13.000
|
Piutang (bersih)
|
4.000
|
||
Persediaan Barang Dagangan |
9.000
|
Persediaan:
|
|||
Sewa Dibayar di Muka
|
2.900
|
Barang Jadi
|
Rp 15.000
|
||
25.900
|
Barang Dalam Proses
|
18.000
|
|||
Bahan Baku
|
9.000
|
||||
42.000
|
|||||
Sewa Dibayar di Muka
|
1.600
|
||||
48.800
|
Laporan Rugi-Laba
Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan DagangLaporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2010 |
|
Harga Pokok Penjualan:
|
|
Persediaan Barang Dagangan 1 Januari ………… |
Rp 10.000
|
(+) Pembelian Bersih …………………..……………
|
99.250
|
Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………
|
Rp 109.250
|
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember …
|
9.000
|
Harga Pokok Penjualan …………………………….
|
Rp 100.250
|
Perusahaan ManufakturLaporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2010 |
|
Harga Pokok Penjualan:
|
|
Persediaan Barang Jadi 1 Januari ………………….
|
Rp 12.000
|
(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) ……………
|
688.000
|
Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………….
|
Rp 700.000
|
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember ………….
|
15.000
|
Harga Pokok Penjualan
|
Rp 685.000
|
Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:
Perusahaan Dagang:
Persediaan Barang Dagangan (Awal) + Pembelian Bersih – Persediaan Barang Dagangan (Akhir) = Harga Pokok Penjualan
Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang Jadi (Awal) + Harga Pokok Produksi – Persediaan Barang Jadi (Akhir) = Harga Pokok Penjualan
Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.
Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):
Skedul Harga Pokok ProduksiTahun 2010
|
|||
Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari …………………..
|
Rp 10.000
|
||
Ditambah:
|
|||
Bahan Baku:
|
|||
Persediaan 1 Januari ………………..
|
Rp 5.000
|
||
Ditambah: Pembelian ……………….
|
100.000
|
||
Tersedia Dipakai …………..…………
|
105.000 105
|
||
Dikurangi : Persediaan 31 Desember
|
9.000
|
||
Bahan Baku Dipakai ………………………………..
|
Rp 96.000
|
||
Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….….
|
200.000
|
||
Biaya Overhead Pabrik:
|
|||
Tenaga Kerja Tidak Langsung ..……
|
Rp 50.000
|
||
Listrik dan Air …………………………
|
140.000
|
||
Bahan Habis Pakai Pabrik ………….
|
30.000
|
||
Penyusutan Gedung Pabrik …………
|
120.000
|
||
Penyusutan Mesin ……………………
|
60.000
|
||
Total Biaya Overhead Pabrik ………………………
|
400.000
|
||
Total Biaya Produksi tahun ini ……………………………………
|
696.000
|
||
Total Biaya Barang Dalam Proses …………………………………
|
706.000
|
||
Dikurangi:
|
|||
Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ……………..
|
18.000
|
||
Harga Pokok Produksi ………………………………………………
|
688.000
|
||
HARGA POKOK PRODUKSI
Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
- Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
- Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
- Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.
Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.
Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.
Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:
- Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll
- Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
- Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll
SIKLUS AKUNTANSI
§ Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.
§ Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:
ü Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.
Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:
Mei
|
17
|
Pembelian Bahan Baku
Kas / Utang Dagang
|
Rp 100.000
|
Rp 100.000
|
ü Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.
ü Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.
§ Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.
§ Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.
§ Contoh Neraca Lajur Sebagian:
Perusahaan Manufaktur
Neraca Lajur sebagianPeriode tahun 2010
|
||||||||
Nama Rekening
|
NSSD
|
Harga Pokok Poduksi
|
Laporan Rugi-Laba
|
Neraca
|
||||
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
|
Persediaan Barang Jadi
|
12.000
|
12.000
|
15.000
|
15.000
|
||||
Persed. Barang Dlm. Proses
|
10.000
|
10.000
|
18.000
|
18.000
|
||||
Persediaan Bahan Baku
|
5.000
|
5.000
|
9.000
|
9.000
|
||||
Pembelian Bahan Baku
|
100.000
|
100.000
|
||||||
Biaya Tenaga Kerja Lgsg.
|
200.000
|
200.000
|
||||||
Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg.
|
50.000
|
50.000
|
||||||
Biaya Listrik dan Air
|
140.000
|
140.000
|
||||||
Biaya Bahan Habis Pakai
|
30.000
|
30.000
|
||||||
Biaya Penyst. Gedung Pabrik
|
120.000
|
120.000
|
||||||
Biaya Penyst. Mesin
|
60.000
|
60.000
|
||||||
Biaya Pemasaran
|
40.000
|
40.000
|
||||||
Penjualan
|
1.500.000
|
1.500.000
|
||||||
……….
|
………..
|
715.000
|
27.000
|
|||||
Harga Pokok Produksi
|
688.000
|
|||||||
715.000
|
715.000
|
JURNAL PENUTUP
Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.
Contoh:
Des.
|
31
|
Harga Pokok Produksi
Persediaan Barang Dalam Proses
Persediaan Bahan Baku
Pembelian Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Biaya Listrik dan Air
Biaya Bahan Habis Pakai
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik
Biaya Penyusutan Mesin
(untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi)
|
Rp 715.000
|
Rp 10.000
5.000
100.000
200.000
50.000
140.000
30.000
120.000
60.000
|
31
|
Persediaan Barang Dalam Proses
Persediaan Bahan Baku
Harga Pokok Produksi
(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku)
|
Rp 18.000
9.000
|
Rp 27.000
|
|
31
|
Persediaan Barang Jadi
Penjualan
Ikhtisar Rugi-Laba
(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan)
|
Rp 15.000
1.500.000
|
Rp 1.515.000
|
|
31
|
Ikhtisar Rugi-Laba
Persediaan Barang Jadi
Harga Pokok Produksi
(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi)
|
Rp 700.000
|
Rp 12.000
688.000
|
|
31
|
Ikhtisar Rugi-Laba
Biaya Pemasaran
(untuk menutup biaya pemasaran)
|
Rp 40.000
|
Rp 40.000
|
Contoh Soal Dasar Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Kasus 1.
Persediaan barang dalam proses awal Rp. 40.000,Persediaan bahan baku awal Rp. 60.000 sedangkan bahan baku tersedia dipakai sebanyak Rp. 810.000 jumlah pemakaian bahan baku Rp. 785.000, BTKL Rp. 500.000
Biaya TKTL Rp. 220.000, bahan penolong Rp. 50.000, BOP lain2 Rp. 50.000,biaya asuransi mesin Rp. 12.000,biaya sewa gedung pabrik Rp. 160.000 dan biaya depresiasi mesin pabrik Rp, 50.000 sedangkan persediaan barang dalam proses akhir periode Rp. 30.000
Hitunglah besarnya Harga Pokok Produksinya.
Jawab:
Persediaan Barang Dalam Proses Awal Rp. 40.000
Pemakaian Bahan baku:
Persediaan bahan baku awal Rp. 60.000
Pembelian bahan baku Rp. 750.000+
Bahan baku tersedia dipakai Rp. 810.000
Persediaan baham baku akhir Rp. 25.000-
Pemakaian bahan baku Rp. 785.000
Biaya TKL Rp. 500.000
BOP
BTKTL Rp. 220.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 50.000
BOP lainnya Rp. 50.000
Biaya Asuransi Mesin Rp. 12.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 160.000
Biaya penyusutan Mesin pabrik Rp. 50.000+
Rp 542.000
Biaya Produksi Rp.1867000
Persediaan barang dalam proses akhir Rp. 30.000-
Harga Pokok Produksi Rp.1837000
==========
Kasus 2.
PT BSI memiliki Persediaan bahan baku awal tahun atau 1 Januari 2010 Rp. 1.000.000,Pembelian bahan baku selama tahun 2010 Rp. 10.000.000 sedangkan persediaan akhir bahan baku per 31 desember 2010 Rp. 500.000
Pertanyaan:
a. Hitunglah pemakaian bahan baku selama tahun 2010
b. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan bahan baku.
Jawab:
a. Biaya pemakaian bahan baku
Persediaan bahan baku 1 Januari 2010 Rp. 1.000.000
Pembelian selama 2010 Rp. 10.000.000+
Bahan baku siap untuk dipakai Rp. 11.000.000
Persediaan bahan baku per 31 desember 2010 Rp. 500.000-
Biaya Pemakaian bahan baku tahun 2010 Rp. 10.500.000
b. Jurnal pembelian bahan baku
Pembelian Rp. 10.000.000
Kas/utang Rp. 10.000.000
Jurnal pemindahan pembelian bahan baku ke persediaan bahan baku pada akhir periode (AJP)
Persediaan bahan baku Rp. 10.000.000
Pembelian Rp. 10.000.000
Jurnal pemakaian bahan baku (AJP)
Persediaan barang DP Rp. 10.500.000
Persediaan bahan baku Rp. 10.500.000
Kasus 3.
PT. BSI mengeluarkan biaya TKL selama 2010 sebesar Rp. 5.000.000
Buatlah jurnal pencatatan yang berhubungan dengan BTKL
Jawab:
Pada saat membayar BTKL
Biaya gaji/upah Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000
Pada saat akhir periode melalui AJP dipindahkan persediaan BDP
Persediaan BDP Rp. 5.000.000
Biaya gaji/upah Rp. 5.000.000
Kasus 4.
PT.BSI membayar perskot asuransi mesin pabrik Rp. 40.000 untuk masa 2 tahun,BTKTL Rp. 500.000 yang belum dibayar per 31 desember 2010 Rp. 50.000,Biaya bahan penolong Rp. 100.000, biaya sewa gedung Rp. 400.000 80% dibebankan pabrik yang 20% dibebankan biaya kantor, BOP lainnya Rp. 25.000, Biaya penyusutan mesin pabrik 10% dari harga perolehan Rp. 1.000.000
Buatlah pencatatan yang dilakukan PT BSI berhubungan dengan BOP
Jawab:
Pada Saat pembayaran
a. Porskot asuransi Rp.40.000
Kas Rp. 40.000
b. BTKTL Rp.500.000
Kas Rp. 500.000
c. Biaya sewa gedung Rp. 400.000
Kas Rp. 400.000
d. BOP lain2 Rp. 25.000
Kas Rp. 25.000
e. Jurnal AJP pembebanan kemasing2 jenis biaya
1. Asuransi ½ x Rp. 40.000 = Rp. 20.000
Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 20.000
Porskot asuransi mesin pabrik Rp. 20.000
2. Biaya TK yang belum dibayar Rp. 50.000
BTKTL Rp. 50.000
Hutang BTKTL Rp. 50.000
3. Pembebanan Biaya BP Rp. 100.000
Biaya BP Rp. 100.000
Persediaan BP Rp. 100.000
4. Biaya sewa gedung pabrik 80% x Rp. 400.000 = Rp. 320.000
Biaya sewa gedung kantor Rp. 80.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya sewa gedung Rp. 400.000
5. Biaya penyusutan mesin 10% x Rp. 1.000.000 = Rp. 100.000
Biaya penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
6. BOP Rp. 1.115.000
Biaya BP Rp. 100.000
BTKTL Rp. 550.000
Biaya asuransi mesin pabrik Rp. 20.000
BOP lain-lain Rp. 25.000
Biaya penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
7. Persediaan barang dalam proses Rp. 1.115.000
BOP Rp. 1.115.000
Kasus 5.
Dari data kasus diatas jika persediaan awal barang dalam proses Rp. 80.000 dan persediaan akhir barang dalam proses Rp. 60.000 hitunglah Harga Pokok Produksinya
Jawab
Persediaan awal barang dalam proses Rp. 80.000
Biaya barang dalam proses Rp 16.615.000 +
Rp.16.695.000
Persediaan akhir barang dalam proses Rp. 60.000 –
Harga Pokok Produksi Rp.16.635.000
============
Kasus 6.
Pada data PT. BSI diatas jika ditambahkan jumlah persediaan awal barang jadi per 1 januari 2010 Rp. 200.000 dan persediaan akhir 31 Desember 2010 untuk barang jadi Rp. 100.000.
Hitunglah Harga Pokok Penjualannya
Jawab:
Persediaan awal barang jadi 1 januari 2010 Rp. 20.000
Harga Pokok Produksi Rp.16.635.000+
Rp.16.655.000
Persediaan akhir barang jadi 31 desember 2010 Rp. 100.000 –
Harga Pokok Penjualan Rp.16.555.000
===========
‘
SOAL KASUS UNTU NERACA LAJUR PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Data Keuangan untuk Neraca Saldo per 31 desember 2010 PT. BSI adalah sebaga berkut:
Kas Rp. 100.000
Persediaan bahan baku Rp. 120.000
Persediaan barang dalam proses Rp. 80.000
Persediaan barag jadi Rp. 200.000
Porskot asuransi Rp. 48.000
Mesin pabrik Rp. 1.000.000
Perabot kantor Rp. 200.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000
Biaya BTKL Rp. 1.000.000
BTKTL Rp. 400.000
Pemakaian Bahan penolong Rp. 100.000
Biaya sewa gedung Rp. 400.000
BOP lain2 Rp. 100.000
Biaya administrasi kantor Rp. 200.000
Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Akumulasi penyusutan perabot kantor Rp. 40.000
Modal saham Rp. 1.000.000
Laba ditahan Rp. 308.000
Penjualan + Rp. 4.000.000+
Jumlah Rp. 5.448.000 Rp. 5.448.000
========== =============
Data Untuk AJP adalah sebagai berikut:
1. Porskot asuransi untuk mesin pabrik selama dua tahun . asuransi sampai dengan 31 desember 2011 dan dibayar per 1 januari 2010
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung yang belum dibayarkan sebanyak Rp. 40.000
3. Sewa gedung untuk beban pabrik sebanyak 80% dan beban kantor 20%
4. Mesin pabrik disusutkan 10% pertahun dan perabot 5% .masing2 harga perlehan dianggap tidak memiliki nilai residu
5. Persediaan bahan baku 31desember 2010 senilai Rp. 50.000,persediaan barang dalam proses Rp. 60.000 dan persediaan barang jadi Rp. 100.000
Dari data diatas buatlah Work Sheet atau neraca lajur, harga pokok produksi,harga pokok penjualan,rugi laba ,neraca dan laporan laba ditahan per 31 Desember 2010.
Jawab:
Ayat Jurnal Penyesuaian:
1. Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000
Porskot/uangmuka asuransi Rp. 24.000
2. Biaya TKTL Rp. 40.000
Hutang BTKTL Rp. 40.000
3. Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya sewa gedung kantor Rp. 80.000
Biaya sewa gedung Rp. 400.000
4. Biaya penyusutan mesin parik Rp. 100.000
Ak.Penyusutan mes park Rp. 100.000
5. Biaya penyusutan perabot kantor Rp. 10.000
Ak. Penyusutan perabot kantor Rp. 10.000
6. Persediaan bahan baku Rp. 1.500.000
Pembelian bahan baku Rp.1.500.000
7. Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.084.000
BTKTL Rp. 440.000
Biaya Bahan penolong Rp. 100.000
BOP lain2 Rp. 100.000
Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000
Biaya sewa gedung Rp. 320.000
Biaya Penyusutan Mesin Pabrk Rp. 100.000
8. Persediaan barang dalam proses Rp. 1.570.000
Persediaan bahan baku Rp. 1.570.000
9. Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.000.000
BTKL Rp. 1.000.000
10. Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 1.084.000
BOP Rp. 1.084.000
11. Persediaan Barang Jadi Rp. 3.674.000
Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 3.674.000
12. HPP Rp. 3.774.000
Persediaan Barang Jadi Rp. 3.774.000
PT.BSI
Neraca Lajur ( Work Sheet )Periode tahun 2010
|
||||||||
Nama Rekening
|
NERACA SALDO
|
AJP
|
NSSD
|
RUGI LABA
|
||||
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
|
Kas
|
100000
|
100000
|
||||||
Persd Bahan Baku
|
120000
|
1500000(6)
|
1570000 (8)
|
50000
|
||||
Persd Barang Dalam Proses
|
80000
|
1570000(8)
1000000(9)
1084000(10)
|
3674000(11)
|
60000
|
||||
Persediaan Barang Jadi
|
200000
|
3674000(11)
|
3774000(12)
|
100000
|
||||
Porskot Asuransi.
|
48000
|
24000(1)
|
24000
|
|||||
Mesin Pabrik
|
1000000
|
1000000
|
||||||
Ak. Peny Mesin Pabrik
|
100000
|
100000(4)
|
200000
|
|||||
Perabot Kantor
|
200000
|
200000
|
||||||
Ak Peny. Perabot Kantor
|
40000
|
10000(5)
|
50000
|
|||||
Modal Saham
|
1000000
|
1000000
|
||||||
Laba Ditahan
|
308000
|
308000
|
||||||
Penjualan
|
4000000
|
4000000
|
4000000
|
|||||
Pembelian Bahan Baku
|
1500000
|
1500000(6)
|
||||||
BTKL
|
1000000
|
1000000(9)
|
||||||
BTKTL
|
400000
|
440000(7)
|
||||||
Biaya Bahan Penolong
|
100000
|
100000(7)
|
||||||
Biaya Sewa Gedung
|
400000
|
400000(3)
|
||||||
BOP lain2
|
100000
|
100000(7)
|
||||||
Biaya adm kantor
|
200000
|
200000
|
200000
|
|||||
Total
|
5448000
|
5448000
|
||||||
Biaya Asuransi mesin pabrik
|
24000(1)
|
24000(7)
|
||||||
TKTL Terhutang
|
40000(2)
|
40000
|
||||||
Biaya Sewa Gedung pabrik
|
320000(3)
|
320000(7)
|
||||||
Biaya sewa gedung kantor
|
80000(3)
|
80000
|
80000
|
|||||
Biaya Peny mesin Pabrik
|
100000(4)
|
100000(7)
|
||||||
Biaya Peny Perabot kantor
|
10000(5)
|
10000
|
10000
|
|||||
BOP
|
1084000(7)
|
1084000(10)
|
||||||
HPP
|
3774000(12)
|
3774000
|
3774000
|
|||||
14.260000
|
14260000
|
5598000
|
5598000
|
4064000
|
4000000
|
|||
64000
|
||||||||
4064000
|
4064000
|
PT.BSI
Neraca Lajur ( Work Sheet )
Periode tahun 2010
Nama Rekening
|
RUGI LABA
|
NERACA
|
||
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
|
Kas
|
100000
|
|||
Persd Bahan Baku
|
50000
|
|||
Persd Barang Dalam Proses
|
60000
|
|||
Persediaan Barang Jadi
|
100000
|
|||
Porskot Asuransi.
|
24000
|
|||
Mesin Pabrik
|
1000000
|
|||
Ak. Peny Mesin Pabrik
|
200000
|
|||
Perabot Kantor
|
200000
|
|||
Ak Peny. Perabot Kantor
|
50000
|
|||
Modal Saham
|
1000000
|
|||
Laba Ditahan
|
308000
|
|||
Penjualan
|
40000000
|
|||
Pembelian Bahan Baku
|
||||
BTKL
|
||||
BTKTL
|
||||
Biaya Bahan Penolong
|
||||
Biaya Sewa Gedung
|
||||
BOP lain2
|
||||
Biaya adm kantor
|
200.000
|
|||
Total
|
||||
Biaya Asuransi mesin pabrik
|
||||
TKTL Terhutang
|
40000
|
|||
Biaya Sewa Gedung pabrik
|
||||
Biaya sewa gedung kantor
|
80.000
|
|||
Biaya Peny mesin Pabrik
|
||||
Biaya Peny Perabot kantor
|
10.000
|
|||
BOP
|
||||
HPP
|
3.774.000
|
|||
4.064.000
|
4.000.000
|
1.534.000
|
1.598.000
|
|
64.000
|
64.000
|
|||
4.064.000
|
4.064.000
|
1.598.000
|
1.598.000
|
PT. BSI
Laporan Harga Pokok Produksi
Periode 31 Desember 2010
————————————————————————————————–
Persediaan Barang Dalam Proses Awal Rp. 80.000
Pemakaian Bahan baku:
Persediaan bahan baku awal Rp . 120.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000+
Bahan baku tersedia dipakai Rp. 1.620.000
Persediaan bahan baku akhir Rp. 50.000-
Pemakaian bahan baku Rp. 1,570.000
Biaya TKL Rp. 1.000.000
BOP
BTKTL Rp. 440.000
Biaya Bahan Penolong Rp. 100.000
BOP lainnya Rp. 100.000
Biaya Asuransi Mesin Rp. 24.000
Biaya sewa gedung pabrik Rp. 320.000
Biaya penyusutan Mesin pabrik Rp. 100.000+
Rp 1.084.000
Biaya Produksi Rp. 3.734.000
Persediaan barang dalam proses akhir Rp. 60.000-
Harga Pokok Produksi Rp. 3.674.000
—————————————————————————————————–
PT.BSI
Laporan Perhitungan Rugi Laba
Periode 31 Desember 2010
———————————————————————————————–
Penjualan Rp. 4.000.000
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang jadi awal Rp. 200.000
Harga Pokok Produksi Rp. 3.674.000+
Rp. 3.874.000
Persediaan Barang jadi akhir Rp. 100.000-
Harga Pokok Penjualan Rp. 3.774.000-
Laba Kotor Rp. 226.000
Biaya Operasional:
Biaya Administrasi Kantor Rp. 200.000
Biaya Sewa Gedung Kantor Rp. 80.000
Biaya Penyusutan Perabot kantor Rp. 10.000+
Rp. 290.000-
Rugi Operasional Rp. 64.000
===========
——————————————————————————————–
PT.BSI
Neraca
Per 31 Desember 2010
————————————————————————————————–
Aktva Lancar:
Kas Rp. 100.000
Persediaan:
Persediaan Bahan Baku Rp. 50.000
Persediaan BDP Rp. 60.000
Persediaan Barang Jadi Rp. 100.000+
Rp. 210.000
Porsekot asurasi Rp. 24.000+
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 334.000
Aktiva Tetap:
Mesin Pabrik Rp. 1.000.000
Ak. Peny Mesin pabrik Rp. 200.000-
Rp. 800.000
Perabot Kantor Rp. 200.000
Ak. Peny Perabot kantor Rp. 50.000-
Rp. 150.000+
Jumlah aktiva Tetap Rp950.000+
Jumlah Akiva Rp1.284.000
==========
Hutang lancer:
Hutang Biaya TKTL Rp. 40.000
Modal:
Modal Saham Rp. 1.000.000
Laba Ditahan Rp. 244.000+
Jumlah Modal Rp. 1.244.000+
Jumlah Pasiva Rp. 1.284.000
============
————————————————————————————————-
PT.BSI
Laporan Laba Ditahan
Per 31 Desember 2010
————————————————————————————————–
Laba Ditahan 1 Januari 2010 Rp. 308.000
Rugi Tahun Berjalan Rp. 64.000-
Laba Ditahan 31 Desember 2010 Rp. 244.000
==============
PT.Nisa Mandiri perusahaan yang bergerak dibidang keramik pada tanggal 31 Desember 2010 memiliki data Neraca Saldo sebagai berikut:
PT.Nisa Mandiri
Neraca Saldo
31 Desember 2010
————————————————————————————————–
Kas Rp. 50.000
Persediaan bahan baku Rp. 60.000
Persediaan barang dalam proses Rp. 40.000
Persediaan barag jadi Rp. 100.000
Porskot asuransi Rp. 24.000
Mesin pabrik Rp. 500.000
Perabot kantor Rp. 100.000
Pembelian bahan baku Rp. 750.000
Biaya BTKL Rp. 500.000
BTKTL Rp. 200.000
Pemakaian Bahan penolong Rp. 50.000
Biaya sewa gedung Rp. 200.000
BOP lain2 Rp. 50.000
Biaya administrasi kantor Rp. 100.000
Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 50.000
Akumulasi penyusutan perabot kantor Rp. 20.000
Modal saham Rp. 500.000
Laba ditahan Rp. 154.000
Penjualan +Rp. 2.000.000+
Jumlah Rp. 2.724.000 Rp. 2.724.000
=========== ==============
Data Untuk AJP adalah sebagai berikut:
1. Porskot asuransi untuk mesin pabrik selama dua tahun . asuransi
sampai dengan 31 desember 2011 dan dibayar per 1 januari 2010
2. BTKTL yang belum dibayarkan sebanyak Rp. 30.000
3. Sewa gedung untuk beban pabrik sebanyak 70% dan beban kantor
30%
4. Mesin pabrik disusutkan 15% pertahun dan perabot 10 % .masing2
harga perlehan dianggap tidak memiliki nilai residu
5. Persediaan bahan baku per 31desember 2010 senilai Rp30.000,
persediaan barang dalam proses Rp. 40.000 dan persediaan barang jadi Rp. 75.000
Dari data diatas buatlah Work Sheet atau neraca lajur, harga pokok produksi,harga pokok penjualan,rugi laba ,neraca dan laporan laba ditahan per 31 Desember 2010.